Artikel Makna, Keutamaan dan Hikmah Hijrah

MAKNA,KEUTAMAAN DAN HIKMAH HIJRAH

(Safinah Rizkiyani)

Hijrah secara umum artinya meninggalkan segala macam bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, baik dalam perasaan (hati), perkataan dan perbuatan. Namun secara khusus adalah pindahnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya dalam rangka menyelamatkan iman dan Islam serta membangun peradaban baru di tempat baru.

Secara bahasa, hijrah berarti berpindah tempat. Adapun secara syar‘i, para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam. (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah, II/276). Darul Islam dalam definisi ini adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan yang keamanannya berada di tangan kaum Muslim.

Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariat Islam dan keamanannya bukan di tangan kaum Muslim, sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam. Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta Hijrah Nabi saw. sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam).

Peristiwa Hijrah, paling tidak, memberikan makna sebagai berikut:

Pertama, pemisah antara kebenaran dan kebatilan; antara Islam dan kekufuran; serta antara Darul Islam dan darul kufur. Paling tidak, demikianlah menurut Umar bin al-Khaththab ra. ketika beliau menyatakan: Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. (HR Ibn Hajar).

 

Kedua, tonggak berdirinya Daulah Islamiyah (Negara Islam) untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, para ulama dan sejarahwan Islam telah sepakat bahwa Madinah setelah Hijrah Nabi saw. telah berubah dari sekadar sebuah kota menjadi sebuah negara Islam; bahkan dengan struktur yang—menurut cendekiawan Barat, Robert N. Bellah—terlalu modern untuk ukuran zamannya. Saat itu, Muhammad Rasulullah saw. sendiri yang menjabat sebagai kepala negaranya.

 

Ketiga, awal kebangkitan Islam dan kaum Muslim yang pertama kalinya, setelah selama 13 tahun sejak kelahirannya, Islam dan kaum Muslim terus dikucilkan dan ditindas secara zalim oleh orang-orang kafir Makkah.

 

Dengan berhijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya maka seseorang akan memperoleh banyak keutamaan. Karenanya semangat hijrah tersebut hendaknya terus terjaga hingga maut menjemput kita.

Pertama, akan diberikan keluasan rezeki. ”Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS an-Nisa’ [4]: 100).

Kedua, dihapuskan kesalahan-kesalahannya. ”Maka, orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS Ali Imran [3]: 195).

Ketiga, ditinggikan derajatnya di sisi Allah dan mendapatkan jaminan surga-Nya. ”Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS at-Taubah [9]: 20-22).

Keempat, diberikan kemenangan dan meraih keridhaan-Nya. ”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS at-Taubah [9]: 100).

Setelah kita mengetahui makna dan keutamaan dari berhijrah maka lebih sempurna lagi pengetahuan kita dengan mengetahui hikmah dibalik berhujrah, yaitu :

Pertama, perencanaan yang matang

Kedua, kerjasama yang baik. Salah satu indikator kesuksesan hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah, adanya jalinan kerjasama yang baik antara para sahabatnya

Ketiga, kesungguhan dan keikhlasan. Tanpa kesungguhan dan keikhlasan, tak mungkin hijrah itu dapat terlaksana dengan baik. Itu sebabnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “ Sesungguhnya, amal itu harus dengan niat. Perbuatan setiap orang itu tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang berhijrah semata karena taat pada Allah dan Rasul-Nya. Maka hijrah itu diterima Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang berhijrah karena mengejar keuntungan duniawi atau karena perempuan yang ingin dinikahinya, niscaya hijrahnya terhenti pada apa yang ia niatkan itu.” ( HR. Bukhari-Muslim)
Keempat, nilai ukhuwah (persaudaraan) sejati. Pelajaran berharga dari hijrah adalah persaudaraan sejati anatara Muhajirin dan Anshar. Hal itu dapat dilihat saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan para sahabatnya tiba di Madinah. Mereka disambut dengan suka cita oleh orang-orang Madinah.Bahkan, Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam sendiri sampai bingung bukan karena ketiadaan tempat, tapi bingung karena hampir semua orang Madinah menginginkan agar Rasul Shalallahu ‘alaihi Wasallam menetap di rumah mereka. Akhirnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam membiarkan unta yang ditungganginya itu berhenti dan distulah ia akan menetap. Ternya unta Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam berhenti di depan rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyyallahu anhu.

 

Kelima, Kebanggaan sebagai Muslim. Peristiwa hijrah Rasul yang oleh sejarah dicatat sebagai pijak keberhasilan generasi Islam pertama dalam membangun pondasi dakwah, menjadi kebanggaan umat Islam hingga saat ini. Kebanggan itu memicu semangat untuk tetap eksis dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam.

 

SUMBER :

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *