Puisi Negara Ini Kini Telah Penuh

NEGARA INI KINI TELAH PENUH

(Safinah Rizkiyani)

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan kebahagian palsu

Negara ini kini telah penuh,

penuh denga ketamakan para orang-orang rakus

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan kemunafikan

Negara ini kini telah penuh,

penuh tangisan penderitaan

Negara ini kini telah penuh,

penuh akan masyarakat yang kelaparan

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan para pengkhianat

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan kedustaan

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan para perusak moral

Dan kesalahan terbesar dalam negara ini

Negara ini kini telah penuh,

penuuh dengan para koruptor

Negara ini kini telah penuh,

penuh oleh para tikus pemakan uang

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan hama yang takkan pernah habis untuk dibasmi

Karena para pembasmi mungkin mulai lelah

Atau para pembasmi telah terlalu jauh mengikuti tikus dan tanpa sadar bermain dengan para tikus

Entahlah

Negara ini kini telah penuh,

penuh akan kehancuran

Puisi Mereka dan Uang

MEREKA DAN UANG

(Safinah Rizkiyani)

Uang

Selalu saja uang yang mereka kejar

Kurang puaskah mereka dengan apa yang telah mereka miliki ?

Akupun tak tahu, mengapa mereka melakukan hal itu

Selalu timbul pertanyaan dalam benakku

Apakah uang membahagiakan kehidupan mereka dan keluarga mereka ?

Apakah Tuhan masih menyayangi orang-orang yang dzalim terhadap orang lain ?

Mengapa mereka harus bahagia diatas penderitaan masyarakat yang percaya pada mereka?

Korupsi

Ya, selalu saja korupsi masalah utama dari negaraku ini

Negara yang kucintai ini telah berada dalam titik kehancuran

Negara yang selalu kubanggakan ini, kini telah penuh

Penuh dengan mereka yang rakus akan kehidupan dunia

Penuh dengan mereka para penjilat ketenaran

Penuh dengan mereka para perusak moral

Cukup

Kumohon jangan hancurkan negaraku

Aku dan masyarakat indonesia mempercayai kalian sebagai perwakilan kami

Bukan sebagai penghancur negara kami

Kumohon berhentilah kalian menghancurkan negara kami

Aku tak akan pernah sanggup mengucapkan kata perpisahan pada negaraku,

tak akan pernah sanggup