Puisi Negara Ini Kini Telah Penuh

NEGARA INI KINI TELAH PENUH

(Safinah Rizkiyani)

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan kebahagian palsu

Negara ini kini telah penuh,

penuh denga ketamakan para orang-orang rakus

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan kemunafikan

Negara ini kini telah penuh,

penuh tangisan penderitaan

Negara ini kini telah penuh,

penuh akan masyarakat yang kelaparan

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan para pengkhianat

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan kedustaan

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan para perusak moral

Dan kesalahan terbesar dalam negara ini

Negara ini kini telah penuh,

penuuh dengan para koruptor

Negara ini kini telah penuh,

penuh oleh para tikus pemakan uang

Negara ini kini telah penuh,

penuh dengan hama yang takkan pernah habis untuk dibasmi

Karena para pembasmi mungkin mulai lelah

Atau para pembasmi telah terlalu jauh mengikuti tikus dan tanpa sadar bermain dengan para tikus

Entahlah

Negara ini kini telah penuh,

penuh akan kehancuran

Puisi Mereka dan Uang

MEREKA DAN UANG

(Safinah Rizkiyani)

Uang

Selalu saja uang yang mereka kejar

Kurang puaskah mereka dengan apa yang telah mereka miliki ?

Akupun tak tahu, mengapa mereka melakukan hal itu

Selalu timbul pertanyaan dalam benakku

Apakah uang membahagiakan kehidupan mereka dan keluarga mereka ?

Apakah Tuhan masih menyayangi orang-orang yang dzalim terhadap orang lain ?

Mengapa mereka harus bahagia diatas penderitaan masyarakat yang percaya pada mereka?

Korupsi

Ya, selalu saja korupsi masalah utama dari negaraku ini

Negara yang kucintai ini telah berada dalam titik kehancuran

Negara yang selalu kubanggakan ini, kini telah penuh

Penuh dengan mereka yang rakus akan kehidupan dunia

Penuh dengan mereka para penjilat ketenaran

Penuh dengan mereka para perusak moral

Cukup

Kumohon jangan hancurkan negaraku

Aku dan masyarakat indonesia mempercayai kalian sebagai perwakilan kami

Bukan sebagai penghancur negara kami

Kumohon berhentilah kalian menghancurkan negara kami

Aku tak akan pernah sanggup mengucapkan kata perpisahan pada negaraku,

tak akan pernah sanggup

Artikel Makna, Keutamaan dan Hikmah Hijrah

MAKNA,KEUTAMAAN DAN HIKMAH HIJRAH

(Safinah Rizkiyani)

Hijrah secara umum artinya meninggalkan segala macam bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, baik dalam perasaan (hati), perkataan dan perbuatan. Namun secara khusus adalah pindahnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya dalam rangka menyelamatkan iman dan Islam serta membangun peradaban baru di tempat baru.

Secara bahasa, hijrah berarti berpindah tempat. Adapun secara syar‘i, para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam. (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah, II/276). Darul Islam dalam definisi ini adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan yang keamanannya berada di tangan kaum Muslim.

Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariat Islam dan keamanannya bukan di tangan kaum Muslim, sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam. Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta Hijrah Nabi saw. sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam).

Peristiwa Hijrah, paling tidak, memberikan makna sebagai berikut:

Pertama, pemisah antara kebenaran dan kebatilan; antara Islam dan kekufuran; serta antara Darul Islam dan darul kufur. Paling tidak, demikianlah menurut Umar bin al-Khaththab ra. ketika beliau menyatakan: Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. (HR Ibn Hajar).

 

Kedua, tonggak berdirinya Daulah Islamiyah (Negara Islam) untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, para ulama dan sejarahwan Islam telah sepakat bahwa Madinah setelah Hijrah Nabi saw. telah berubah dari sekadar sebuah kota menjadi sebuah negara Islam; bahkan dengan struktur yang—menurut cendekiawan Barat, Robert N. Bellah—terlalu modern untuk ukuran zamannya. Saat itu, Muhammad Rasulullah saw. sendiri yang menjabat sebagai kepala negaranya.

 

Ketiga, awal kebangkitan Islam dan kaum Muslim yang pertama kalinya, setelah selama 13 tahun sejak kelahirannya, Islam dan kaum Muslim terus dikucilkan dan ditindas secara zalim oleh orang-orang kafir Makkah.

 

Dengan berhijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya maka seseorang akan memperoleh banyak keutamaan. Karenanya semangat hijrah tersebut hendaknya terus terjaga hingga maut menjemput kita.

Pertama, akan diberikan keluasan rezeki. ”Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS an-Nisa’ [4]: 100).

Kedua, dihapuskan kesalahan-kesalahannya. ”Maka, orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS Ali Imran [3]: 195).

Ketiga, ditinggikan derajatnya di sisi Allah dan mendapatkan jaminan surga-Nya. ”Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS at-Taubah [9]: 20-22).

Keempat, diberikan kemenangan dan meraih keridhaan-Nya. ”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS at-Taubah [9]: 100).

Setelah kita mengetahui makna dan keutamaan dari berhijrah maka lebih sempurna lagi pengetahuan kita dengan mengetahui hikmah dibalik berhujrah, yaitu :

Pertama, perencanaan yang matang

Kedua, kerjasama yang baik. Salah satu indikator kesuksesan hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah, adanya jalinan kerjasama yang baik antara para sahabatnya

Ketiga, kesungguhan dan keikhlasan. Tanpa kesungguhan dan keikhlasan, tak mungkin hijrah itu dapat terlaksana dengan baik. Itu sebabnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “ Sesungguhnya, amal itu harus dengan niat. Perbuatan setiap orang itu tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang berhijrah semata karena taat pada Allah dan Rasul-Nya. Maka hijrah itu diterima Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang berhijrah karena mengejar keuntungan duniawi atau karena perempuan yang ingin dinikahinya, niscaya hijrahnya terhenti pada apa yang ia niatkan itu.” ( HR. Bukhari-Muslim)
Keempat, nilai ukhuwah (persaudaraan) sejati. Pelajaran berharga dari hijrah adalah persaudaraan sejati anatara Muhajirin dan Anshar. Hal itu dapat dilihat saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan para sahabatnya tiba di Madinah. Mereka disambut dengan suka cita oleh orang-orang Madinah.Bahkan, Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam sendiri sampai bingung bukan karena ketiadaan tempat, tapi bingung karena hampir semua orang Madinah menginginkan agar Rasul Shalallahu ‘alaihi Wasallam menetap di rumah mereka. Akhirnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam membiarkan unta yang ditungganginya itu berhenti dan distulah ia akan menetap. Ternya unta Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam berhenti di depan rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyyallahu anhu.

 

Kelima, Kebanggaan sebagai Muslim. Peristiwa hijrah Rasul yang oleh sejarah dicatat sebagai pijak keberhasilan generasi Islam pertama dalam membangun pondasi dakwah, menjadi kebanggaan umat Islam hingga saat ini. Kebanggan itu memicu semangat untuk tetap eksis dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam.

 

SUMBER :

 

Adab Pergaulan Dalam Islam

Dalam islam pergaulan antara lawan  jenis tidak diharamkan. Namun, semua itu dapat menjadi haram apabila manusia yang berlainan jenis tidak dapat menjaga nafsunya dan melakukan perbuatan zina. Allah SWT telah melarang hambaNYA untuk mendekati zina apalagi sampai melakukannya. Zijna adalah perbuatan yang sangat Allah SWT benci. Maka dari itu Islam juga memberika aturannya dalam adab pergaulan bukan untuk mengekang seorang hamba melainkan menjaga  hamba tersebut dan kecintaanNYA kepada hambaNYA.

Adab pergaulan anta manusia, yaitu :

  1. Menjaga pandangan, maksudnya adalah apabila kita menadang sesuatu dan hal itu dapat menimbulkan keburukan bagi kita maka lebih baik hal itu dihindari.
  2. Menjaga aurat
  3. Menjauhkan diri dari perbuatan yang mendekati zina
  4. Hindari bersentuhan kulit dengan lawan jenis kalau bukan mahramnya.
  5. Hindari pembicaraan yang dapat mengundang hal buruk

Selain itu Allah SWT juga memberikan kita tentang adab pergaulan antara islam dan non-islam, yaitu dengan menjaga diri untuk tidak terpengaruhi oleh agamanya. Allah SWT tidak melarang hambaNYA untuk memilki banyak teman, namun kita harus membentengi diri kita untuk selalu menjaga diri kita.

Ada juga  pengetahuan tentang adab kita terhadap orangtua, yaitu :

  1. Menyayangi kedua orangtua
  2. Menghormati kedua orangtua
  3. Menuruti perintah orangtua (selama bukan perbutan buruk)
  4. Menahan lisan kita, jangan sapai perkataan kita menyakiti hati kedua orang tua kita. Dan kita juga dilarang untuk berkata”ah” yang dimaksudkan agar kita tidak membantah kedua orangtua kita
  5. Menjaganya dengan sepenuh hati

Allah SWT juga memerintahkan kita untuk bergaul dengan tetangga kita karena apabila kita dalam kesulitan merekalah orang-orang yang terdekat dengan kita. Maka dari itu kita juga harus menjaga tali silaturrahmi dengan para tetangga kita dan jangan lupa untyk memberikan perhatian kita kepada tetangga di sekitar kita.

Ma’rifatullah dan Ma’rifaurasulullah

Sebagai seorang hamba manusia harus bisa mengenal Sang Pencipta nya. Bagaiman a bisa mencitai Allah SWT apabila tidak mengenal Allah SWT. Maka dari itu setiap manusia harus mengenal Allah SWT. Adapun cara-cara untuk mengenal Allah WT. yaitu:

  1. Bergaul dengan orang-orang saleh. Semakin kita bergaul dengan orang-orang saleh maka dari situ mereka akan membantu kita mengenal Allah SWT. Dengan pengetahuan yang telah mereka pelajari tentang Allah SWT. Dan kekuasaanNYA
  2. Mensyukuri segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan dan telah kita saksikan sendiri betapa banyaknya fenomena-fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan. Dan dengan mempercayai bahwa itu semua adalah kuasa Allah SWT maka kita akan semakin mengenal Allah SWT.

Selain itu manusia juga harus mengenal Rasulullah.  Cara untuk mengenal Rasul begitu banyak. Diantaranya kita dapat mengimani, mentaati, dll. Tetapi untuk mengenal Rasul lebih dekat kita harus melihat mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT untuk Rasulnya. Semua mukjizat itu tidsak dapat ditirub oleh manusia. Allah memberikan mukjizat kepada kepada Rasul agar umatnya dapat percaya bahwa Rasul itu ada dan wajib untuk kita kenali dan percayai.

Muslim Berprestasi

Sebagai seorang muslim kita harus selalu berprestasi tidak boleh kalah dengan orang-orang non muslim. Meskipun demikian kita para muslim sekarang ini telah terlena oleh kebiasaan orang-orang kafir hingga melupakana tugas kita untuk selalu berprestasi.  Berprestasi dalam berbagai bidang sangatlah penting. Orang yang berprestasi memilki ilmu dan orang yang berilmu sangatlah dicinta oleh Allah SWT. Allah SWT selalu meninggkan derajat umatnya yang berilmu apalagi yang mengamalkan atau berbagi tentang ilmunya. ilmu sangatlah bermanfaat bagi kehidupan kita semua.

Adapun beberapa keutamaan berilmu, yaitu :

  1. Ilmu adalah amaan yang tidak terputus. Ketika manusia meninggal maka semua amalan –amalannya juga terputs kecuali 3 hal dan diantaraya adalah Ilmu yang bermanfaat.
  2. Menjadi saksi terhadap kebenaran.
  3. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu.
  4. Ilmu adalah anugrah yang sangat besar
  5. Dan dengan menuntut ilmu manusia dapat masuk kedalam surganya Allah SWT.

ITULAH RANGKUMAN DARI BAB MUSLIM BERPRESTASI.